Langsung ke konten utama

weely Journal part 3 (Aspek menyusun/membuat topik pidato )

 Haiii guyss!! Apakabar? Semoga kalian dalam keadaan sehat dan tetap jaga protokol kesehatan ya kawan! Ok kalau begitu kita langsung saja masuk ke weely Journal Part 3!!!^^

Pembicara informatif secara general berkiblat pada pidato atau presentasi yang bertujuan menyampaikan informasi kepada audiens.Dan ada beberapa fungsi dari berbicara informatif,sebgai berikut :

  • Pertama, Presentasi yang informatif dapat memberikan pengetahuan baru bagi audiens : Pembicara menyampaikan informasi dan informasi ini diubah menjadi pengetahuan. 
  • Kedua, presentasi informatif membentuk persepsi kita : Informasi membantu kita menafsirkan pengalaman kita, membentuk nilai dan keyakinan kita, serta dapat mengubah konsep diri kita dan memberi makna pada suatu situasi. 
  • Ketiga, presentasi informatif meningkatkan kemampuan kita untuk bertahan dan berkembang

Aspek yang di butuhka pembicara Informatif oleh pembicara infromatif dalam menyusun/membuat topik pidato.

1.      Pembicara Informatif :Objektif

 Pembicaraan informatif sering kali ada elemen persuasive dan menghibur di dalamnya

a.       Pertama, semua pidato informatif memiliki komponen persuasif berdasarkan fakta bahwa pembicara mencoba meyakinkan audiens bahwa fakta yang disajikan akurat (Harlan, 1993).

b.       Kedua, pidato yang ditulis dengan baik dapat membuat informasi teknis yang paling tidak menghibur sekalipun menjadi hiburan melalui ilustrasi yang menarik, bahasa yang penuh warna, fakta yang tidak biasa, dan visual yang kuat

2.      Pembicara Informatif :Kredibel

Kredibilitas atau etos, mengacu pada persepsi audiens bahwa pembicara sangat well-prepared dan memenuhi syarat untuk menyampaikan suatu topik (Fraleigh & Tuman, 2011).Stephan, dan White (1992) menjelaskan bahwa ada dua macam kredibilitas; reputasi yang mendahului sebelum memberikan pidato (kredibilitas sebelumnya) dan kredibilitas yang dikembangkan selama berpidato (kredibilitas konsekuen).

3.      Pembicara Informatif : Berpengetahuan

Pidato informatif yang baik mengandung sejumlah kutipan sumber yang berbeda sepanjang pidato.Untuk menunjukkan bahwa informasi yang kita sajikan akurat dan lengkap, sumber-sumber yang diambil harus mutakhir, dapat diandalkan, tidak bias, dan secara langsung relevan dengan topik yang kita bawa.

4.      Pembicara Informatif : Membuat topik Relevan

Ketika kita memilih topik pidato, pilihlah topik yang kita sangat minati atau relevan dengan kita. Sebagai contoh, jika kita suka bermain video game, kita dapat menyampaikan pidato tentang cara pembuatannya.Selain topik yang kita pilih memiliki relevansi, penting untuk mengikat topik kita langsung ke audiens kita.Di awal pidato, berikan kepada pendengar setidaknya satu alasan mengapa audiens harus mendengarkan topik yang kita bawa dan bagaimana infromasi tersebut akan bermanfaat atau menghibur.Membuat topik yang relevan dengan audiens, berarti kita dapat menunjukkan kepada mereka cara menerapkan informasi dengan cepat. Jika audiens dapat menggunakan informasi yang telah dipelajari dengan cepat, maka mereka akan mengingatnya lebih lama.

Mengembangkan Pidato Informatif: 

A. Hasilkan dan Pertahankan Minat 

1.      Menggunakan Elemen Penarik-Perhatian

·         Intensitas : mengacu pada sesuatu yang memiliki tingkat emosi, warna, volume, kekuatan, atau karakteristik penentu lainnya yang tinggi atau ekstrem. Contoh : Dalam pidato tentang kepekaan indra hiu, menunjukkan hiu dapat mencium bau 10.000 kali lebih baik daripada manusia Kebaruan (novelty) : melibatkan hal-hal yang baru atau tidak biasa 

·         Kontras : dapat digunakan untuk menarik perhatian dengan menunjukkan suatu perbandingan yang berbeda atau berlawanan. Contoh : Jika Anda menunjukkan kepada penonton cara membuat saus pedas, dan Anda menunjukkan grafik batang yang membandingkan unit scoville (tingkat kepedasan) cabai yang berbeda

·         Aktivitas : pembicara dapat menggunakan kata-kata tindakan, gerakan yang dipilih dengan baik, kecepatan bicara yang meningkat atau ia dapat menunjukkan tindakan dengan video. 

·         Humor : Humor dapat digunakan untuk menarik perhatian subjek, tetapi pastikan topiknya elevan dan selera baik.  Bercerita Juga dikenal sebagai narasi

 

2.      Bercerita

Juga dikenal sebagai narasi .Sebuah cerita biasanya dimulai dengan perkenalan karakter, latar atau masalah .Cerita dengan karakter yang menarik dapat dibuat secara kreatif untuk merangkai fakta (Walters, 1995) .Jaffe (1998) membedakan tiga jenis narasi yang dapat digunakan dalam pidato informatif :

a.       Cerita realitas natural : fakta alami atau ilmiah disatukan dalam bentukcerita kronologis

b.      Cerita realitas social : melibatkan realitas social yang terdiri atas peristiwa bersejarah, perkembangan budaya dan institusi

c.       Cerita realitas tertinggi : difokuskan pada pertanyaan filosofis dan spiritualyang mendalam seperti "Dari mana kita berasal?" dan "Apa yang terjadi pada kita saat kita mati?

3.      Menjadi Kreatif

Pembicara yang memiliki ciri khas sendiri/berbeda dari yang lain akan mudah diingat (Maxey & O’Connor, 2006).Kita dapat menambahkan fakta, alat peraga atau visual yang mengejutkan audiens sehingga presentasi yang kita sampaikan berbeda dari yang lain.Kreativitas juga dapat membantu kita untuk mendapatkan perhatian audiens.

Tips-tips untuk mengembangkan kreativitas :

         Siapkan dengan cara yang berbeda

         • Berkolaborasi dengan orang lain untuk saling melengkapi keterampilan yang dimiliki masing-masing

         Mencari inspirasi di lingkungan yang mendukung

         Mulailah berkerja langsung pada masalah

         Bekerja di ruangan berwarna biru (meningkatkan kreativitas) • Melakukan hobi atau Memainkan musik

         Pikirkan masalah sebelum tidur

 

 

4.      Merangsang IntelekPenonton

Peran pembicara informatif adalah memuaskan keinginan audiens untuk belajar dan mengetahui suatu hal yang baru dipelajari • Selain mencari topik yang berhubungan dengan pendengar, informasi yang kita berikan juga harus up to date.

B.      Ciptakan Koherensi

 

1.      Atur secara logis

 

Memastikan logika keseluruhan pidato dipikirkan dengan baik. Jika kita memberikan pidato sesuai dengan urutan kronologis, tetapi menyajikan langkah-langkah yang tidak berurutan, akan sangat sulit untuk diikuti.Dalam pidato logis, poin-poin yang ingin kita gambarkan sudah jelas, materi pendukungnya koheren dan persis sesuai dengan tesis, dan poin-poin utama saling eksklusif dan mengalir secara alami dari awal hingga akhir. Kejernihan pikiran sangat penting dalam menyajikan informasi.Saat ingin menyusun pidato, ajukan pertanyaan seperti: Informasi apa yang harus didahulukan? Pola organisasi apa yang paling sesuai dengan topik? Informasi apa yang harus dibagikan atau dihilangkan untuk membantu pemahaman audiens? Poin atau sub-poin apa yang harus dikelompokkan bersama untuk membantu pemahaman audiens?

 

2.      Gunakan Bahasa yang Sederhana

 

Salah satu kesalahan umum yang dilakukan oleh penulis pidato saat mereka menulis pidato adalah menggunakan bahasa yang sama dengan yang mereka gunakan dalam dokumen tertulis.Penulis pidato yang berpengalaman tahu bahwa bahasa dan ide sederhana lebih mudah dipahami daripada yang kompleks.Manfaat lain menggunakan bahasa sederhana adalah kecil kemungkinan kita tersandung atau salah mengucapkan kata-kata sederhana.

 

 

C.      Hindari Informasi yang Berlebihan

 

Kelebihan informasi terjadi ketika seseorang merasa dihadapkan pada informasi yang sangat banyak, dengan akibatnya bahwa mereka tidak dapat memproses semuanya atau tidak dapat membuat keputusan. Saat merencanakan pidato, pastikan untuk menentukan jumlah informasi yang dapat dicakup secara wajar dalam waktu yang telah diizinkan. Lebih banyak tidak selalu lebih baik — dan audiens akan menghargainya jika kita dapat dengan terampil menyampaikan pidato sesuai dengan waktu yang diberikan.

 

D.      Buat Pidato yang Berkesan

 

1.      Bangun Repetisi

 

Retensi penonton ditentukan oleh sejumlah faktor termasuk minatpendengar, pengetahuan, keadaan fisik dan emosional, tingkat stres, latar belakang, dan tuntutan persaingan lainnya (Fujishin, 2000).Salah satu cara untuk membantu audiens mengingat isi pidato kita adalah dengan pengulangan (Hughes & Phillips, 2000). Ada tiga cara untuk memasukkan pengulangan ke dalam pidato:

a)      Bentuk pengulangan yang menyatakan kembali poin-poin utama dari pidato (pendahuluan, isi, dan kesimpulan)

b)      Bentuk pengulangan dimana sebuah kata atau frasa diulang dengan cara yang puitis. Contoh : pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat

c)      Pengulangan dengan komunikasi nonverbal. Contoh : saat kita secara verbal setuju dengan suatu poin dan menganggukkan kepala pada saat yang sama, kita sedang memperkuat gagasan tersebut

2.      Menarik audiens denganberbagai cara belajar yang berbeda

 

Setiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda. Beberapa orang adalah pembelajar visual [V], pembelajar [A] aural, belajar dengan membaca [R] dan menulis, dan belajar secara kinestetik [K] (Fleming, 2001).Memahami gaya belajar kita sendiri dan orang lain berguna karena dua alasan, yaitu:

a)      Pertama, kita akan menemukan bahwa kita cenderung mengajar orang lain menggunakan gaya belajar kita sendiri.

b)      Kedua, terlepas dari gaya belajar kita sendiri, perlu menarik sebanyak mungkin gaya belajar yang berbeda dalam pidato informatif

c)      Cara lain untuk membantu pendengar kita mengingat adalah dengan menggunakan teknik seperti asosiasi, yaitu menghubungkan topik baru dengan hal-hal yang sudah diketahui atau sudah dipahami audiens.

3.      Gunakan Visual

Alat bantu visual bisa menjadi cara yang baik dan efisien untuk menyajikan fakta yang mungkin sulit untuk disampaikan secara lisan.Manfaat visual yang digunakan untuk pidato informatif dapat meningkatkan minat, pemahaman, retensi, dan kecepatan audiens dalam memahami fakta yang kompleks.Kita dapat merangsang audiens menggunakan alat bantu visual seperti gambar, grafik, peta, video atau objek.


Dalama minggu lalu saya sempat membahas tokoh publick speaking yang baik menurut saya. Ada yang masih inget siapa tokoh ya? Ya! Kim Namjoon. Jadi di sini saya akan membahas Kim Namjoon saat ia berpidato. Menurut saya aspek informatif dan persiapan berbicara di depan umum terpenuhi. Ia bahkan berpidato di PBB mewakili grupnya. BTS dan IBu Negara Korea Selatan Kim Jung- sook telah mengunjungi Metropolitan Museum of Art di New York dalam acara Met Meseum Event,dalam acara ini pun ia berpidato tentang budaya Korea Selatan di hadapan orang-orang penting . Penyampaian,gestur tubuh, penampilan sudah menyakup semua aspek. Karena pidatonya, Kim Namjoon menjadi trending di twitter dan media-media lainnya. Dari pidatonya pun banyak fans nya yang terinpirasi.

Dan jika kali ingin melihat video bisa di link berikut    :

https://youtu.be/oTe4f-bBEKg

https://youtu.be/NfCNRsKAYhk

https://youtu.be/M4GZk4hYHvo

https://youtu.be/rxogEqheKWE


Terima kasih sudah membaca blog " My Weekly Journal part 3"  

    Bye guys!! Sampai berjumpa minggu depan^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Weekly journal part 5 (mengelolah data di Netlytic)

   Haiii guyss!! Apakabar? Semoga kalian dalam keadaan sehat ya kawan! Ok kalau begitu kita langsung saja masuk ke weekly Journal Part 5 Dalam blog kali ini akan mengelola data besar di media sosial di web  netlytic. Media sosial yang kita gunakkan ialah youtube. Berikut ini tahap dan contohnya. 1.  Tahap pertama masuk atau buat akun kalian.  2. Lalu update tier menjadi hijau atau 1000 agar kita dapat mengelola data lebih besar atau lebih banyak. 3. Masuk ke paad newdataset. Masukkan nama project dan link youtube yang inginkan. Pada link copy pada bagian setelah = saja. Kalo scroll ke bawah untuk klik import lalu next step 4. Klik no 3 (tekt analysis). Pada bagian ini klik semua logo hijau. Jika sudah klik visualize, untuk mengetahui kata yang tidak pantas atau tidak sesuai. Kalian bisa meremove di bagian yang tidak pantas itu. 5. Lanjut ke no 5 yakni network analysis. Seperti sebelumnya kalian bisa klik bagian hijaunyanya sampai tidak ada. 6. Klik visualize  nanti kalian akan di arahk

PAPER SNA

    Haiii guyss!! Apakabar? Semoga kalian dalam keadaan sehat ya kawan! Ok kalau begitu kita langsung saja masuk pembahasan   Analisis jaringan komunikasi berkaitan dengan hubungan sosial menggunakan teori jaringan yang terdiri dari node dan edge. Node yang merupakan seorang individu/aktor dalam sebuah jaringan, dan edge merupakan hubungan antara node.Dalam mengetahui pola dan interaksi yang terjadi dalam sebuah jaringan, peneliti dapat merepresentasikan jaringan tersebut kedalam graf, pada jejaring sosial youtube,setiap user akan digambarkan kedalam sebuah node dan setiap relasi antar node divisualisasikan kedalam sebuah edge. Relasi seperti mention, komen atau replay dan like pada fitur jejaring sosial youtube dapat mempengaruhi tingkat kepopuleran tersebut. Nilai dari relasi ini dapat disebut juga dengan Sentralitas. Berdasarkan sumber data dari Channel Youtube Official NET News yang berjudul Kelakuan Pengungsi Rohingya Bikin Pusing - Fakta+62 akan dapat dianalisis menggunak

Weekly Journal 3

  Haiii guyss!! Apakabar? Semoga kalian dalam keadaan sehat ya kawan! Ok kalau begitu kita langsung saja masuk ke weekly Journal Part 3 Dari Blog ini kita akan membuat tabel node sesuai dengan jarigan saya minggu lalu List nama yang berhubungan Contoh List Node dengan Tidak Berarah Contoh List Tabel Node dengan Berarah